Jumat, 04 Oktober 2013

Jatidiri Penggerak Wawasan

Sebelum saya bahas tentang Jatidiri Penggerak Wawasan, kita akan membahas tentang apa itu jati diri.  Menurut kamus perkataan jati, sama dengan sejati yang membawa maksud asli, murni, tulen dan tidak bercampur. Apabila dikaitkan jati dengan sejenis tumbuhan, kita akan membayangkan sepohon pokok yang tegap, berakar tunjang yang menjunam ke dasar bumi, berbatang keras dan mahal. Tetapi, apabila kita kaitkan jati diri dengan insan, ia membawa maksud seorang manusia sempurna yang memiliki keseimbangan antara akli (fikiran), jasmani dan rohaninya. Jati diri manusia adalah potensi diri yang selalu berkembang sebagai jiwa atribut fisik. Sosok secara fisik masuk kategori kekar, kokoh, berotot namun dalam menghadapi kenyataan hidup tak sesuai dengan tampilan fisiknya. Mudah mengeluh, gampang menggerutu, sering mengumpat. Jati diri bisa dimulai dari pengertian kestabilan jiwa. Tidak mudah terpengaruh. Tidaksekedar ikut-ikutan gaya hidup, pola hidup. Tampil apa adanya, tidak memanipulasi dirinya agar kelihatan beda, tidak sok gaul. Jati diri ,bisa diartikan sebagai identitas diri, baik terkait atribut fisik dan tampilan maupun kestabilan jiwa. Menghadapi, memasuki kenyataan yang beda (hati nurani yang bicara), tidakharus menyesuaikan diri secara total agar dapat diterima di pasaran sekaligus menghindari konflik secara cerdas. Tepatnya, mampu mengikuti arus tanpa terbawa arus.

Apa itu Jatidiri Penggerak Wawasan? Menurut saya, jatidiri penggerak wawasan itu adalah kemampuan alami seseorang yang bisa dimaksimalkan untuk mengubah hitam menjadi putih. Orang tersebut orang yang berani bertindak selama dia pikir itu benar. Sedikit bicara banyak aksi. Tidak terlalu banyak memikirkan kata kata orang. Selama dia anggap itu benar, dia akan terus maju dan tetap berpegang kepada keyakinannya itu. Kita ambil contoh, Gubernur DKI Jakarta sekarang yaitu Bapak Joko Widodo. Sebelum dia terpilih, banyak warga Jakarta yang memandang sebelah mata dia karena penampilannya. Karena lihat orang jangan dari luarnya, kalau kalian tidak tahu apa yang ada di dalamanya. Dia dipandang sebelah mata karena penampilannya yang kampungan, sudah gitu orangnya pendiam tidak banyak bicara. Jokowi, nama akrabnya, dia berjanji akan membenahi Jakarta dll. Karena janjinya itu, banyak percaya akan janjinya akhirnya dia pun terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta. Setelah terpilih, kurang dari seminggu dia langsung ingin menepati janjinya. Dia berani turun ke jalan bahkan ke gorong-gorong dll. Waktu ditanya wartawan mengapa dia mau pergi keliling Jakarta sampai masuk ke gorong-gorong, dia hanya menjawab saya tidak biasa di kantor berAC seperti itu enakan di luar. Sudah banyak gebrakan yang dia prakarsai dan hasilnya pun banyak yang berhasil. Dia tidak memikirkan orang berpikiran apa tentang dia. Yang jelas dia harus memberikan yang terbaik untuk Jakarta. Itu menurut saya jatidiri penggerak wawasan, karena yang namanya "penggerak" itu harus berani mengambil keputusan apa pun resikonya. Karena kalau kebanyakan berpikit yang nanti malah tidak akan terlaksana itu semua.

So, apakah ada di dalam diri anda jiwa "Penggerak"?

Kamis, 03 Oktober 2013

Cerita Tidak Seram tapi Menarik

Harusnya saya posting ini malem jumat. Berhubung mumpung lagi ada ide nya sekarang dan kalo posting malem jumat takutnya malah saya yang takut, maka sekarang aja saya posting ini. Langsung aja ya ke cerita. Cekibrot…

Rina, nama seorang murid Sekolah Menengah Awal di daerah Jawa Timur. Dia hanya hidup bersama ayahnya, ibunya telah meninggal saat melahirkan dia. Dia sangat menyayangi ayahnya dan begitu pula ayahnya yang sangat menyayangi Rina. Saking sayangnya, ayahnya terlalu memanjakan Rina. Kemana mana selalu diantar bahkan kalau dia ingin pergi bersama teman lelaki (gebetan kalo bahasa sekarang) tidak boleh, berangkat sekolah diantar dan pulang sekolah dijemput. Bagaimana pun juga Rina sudah dewasa dan ingin punya rasa kebebasan. Di samping itu, dia juga malu dengan teman temannya jika selalu diantar jemput oleh ayahnya.
“Ya itulah kasih sayang seorang ayah kepada anaknya apalagi anaknya perempuan”
“Tapi kan aku malu, Rak. Aku udah dewasa masa masih diantar jemput”
“Loh kok kamu bisa denger. Tapi dia itu sayang banget sama kamu, Rin”
“Kan gak harus anter jemput setiap hari juga. Kok kamu jadi belain ayahku, aku ngambek nih gak mau jadi pemeran utama di cerita kamu”
“Oalah iya iya deh maaf-____-”
Maaf ada perselisihan dikit. Yuk kita lanjut. Cekibrot…

Pada saat itu, kegiatan pramuka di sekolah Rina mengadakan camping ke puncak. Rina meminta izin kepada ayahnya tetapi ayahnya tidak mengizinkan jika ayahnya tidak ikut ke acara camping tersebut.
“Yah, aku boleh kan ikut ke acara camping itu? Please Dad”
Iya kamu boleh ikut”
“Asik, terima kasih ayah”
“Tapi ada syaratnya, ayah juga harus ikut ke acara camping tersebut”
“Apa?! Apa yg temanku bilang nanti kalo aku sudah sebesar ini masih diikutin oleh ayahnya kemana-mana”
“Ayah takut kamu kenapa-kenapa disana. Kamu harta ayah satu-satunya yang paling berharga”
“Iya aku tau ayah sayang sama aku tapi aku udah besar yah. Aku bisa jaga diri aku baik-baik”
“Benar ya? Yauda ayah izinin kamu. Kamu hati-hati disana”
“Terima kasih Ayahhhh…”

Akhirnya hari itu pun tiba. Rina dan teman teman berangkat camping. Di perjalanan mereka bernyanyi-nyanyi riang. Melupakan tugas yang menumpuk dan dikumpulkan dengan jangka waktu yang sedikit.
“Itumah kamu kali, Rak. Aku sih gak ada tugas yee”
“Udah diem-diem aja sih, Rin-___-”
Oke lanjut lagi, akhirnya pun mereka sampai dengan tujuan dengan selamat. Mereka semua berkumpul dan mendengarkan arahan dari kakak pembina. Nama kakak pembinanya Kakak Subur. Setelah arahan selesai, mereka mencari tempat untuk berkemah.
Malam hari pun tiba, Iis teman sekemah Rina bingung udah malam Rina belum juga ke kemah. Dia sangat cemas dan takut terjadi apa apa dengan Rina. Akhirnya tak lama kemudian Rina pun datang. Iis pun lega melihat Rina kembali dengan selamat.
“Kamu darimana ajasih? Aku khawatir tau takut kamu kenapa kenapa. Kalau dimakan binatang buas gimana hayoo”
“Aku abis dari suatu tempat”
“Abis darimana memangnya?
“Kepoo dehh hehe”
“Waduh Rina jadi alay begitu”
“Berisik nih Rakka”
“Kamu bicara dengan siapa Rin?”
“Makhluk astral Is. Udah yuk ah tidur ngantuk”
“Buset ganteng gini dibilang makhluk astral-___-”
Keesokkan harinya kegiatan pramuka pun dilakukan. Alhamdulillah acaranya lancar. Pada malam harinya ada acara api unggun. Seperti biasa Rina hilang lagi entah kemana.
“Sudah komplit semua teman kalian?”
“Belum kak, Rina tidak ada”
“Kemana dia is? Kamu kan teman satu kemahnya”
“Saya tidak tahu pak. Dari kemarin setiap jam segini dia selalu pergi entah kemana”
“Aduh itu anak. Yaudah kalian semua tunggu sini biar kakak yang cari”
Akhirnya kakak pembina pun mencari Rina. Setelah beberapa lama, kakak pembina datang kembali ke tempat perkemahan dengan muka yang panik. Anak-anak disitu pun jadi ikutan panik.
“Ada apa kak?!!”
“Rina is…. Rina……”
“Rina kenapa kak??!”
“Rina jatuh ke dalam jurang is…….”
“APAA??!!” *Iis pingsan…*
Semua anak disitu pun jadi ketakutan dan berhamburan kembali ke tempat perkemahannya masing masing. Dan keesokkan harinya pun kakak Subur menginformasikan kepada sekolah terutama ayahnya Rina.
“Haloo. Siapa dimana? Passwordnya dulu dongggg……”
“Aduh salah sambung saya-__-”
*Mencoba lagi*
“Selamat pagi. Saya Subur kakak pembinanya Rina. Apa benar ini ayahnya Rina?”
“Iya benar saya ayahnya Rina. Ada apa pak? Rina tidak apa apa kan pak?”
“Mmmm begini pak. Rina……”
“Rina kenapa paaaakkkkk??!!!”
“Rina udah tidak ada pak. Dia ditemukan jatuh ke dalam jurang. Mungkin dia bunuh diri”
“APA?!! Tidak mungkin anak saya melakukan hal serendah itu”
"Sabar pak sabar..."
"Gak bisa sabar aku! Loh aku ngomong sama siapa?"
"*Kabooooorrrrr..........."
“Polisi sudah mengidentifikasi dan tidak ada unsur kekerasan atau pun binatang buas di tubuhnya. Dugaan sementara dia bunuh diri”
Telepon pun langsung dimatikan oleh ayahnya Rina. Pikiran ayahnya Rina pun gak karuan, campur aduk, kalang kabut, kacau. Dia menangis tersedu-sedu sambil memegangi foto Rina. Dia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Rina yang membuat dia semangat menjalani hidup sebagai single parent. Kini Rina sudah tidak ada. Dia gak tau harus berbuat apa. Dia bekerja banting tulang jatuh bangun hanya untuk Rina, harta satu satunya yang paling berharga dan begitu dia sayang. Saking sedihnya dia menangis, dia sampai ketiduran.

“Ayah..Ayah.. bangun cepat antar aku ke sekolah. Nanti aku bisnya ninggalin aku”
Begitu kagetnya sang ayah melihat hartanya yg paling berharga masih ada di depannya. Dia memeluk Rina erat erat. Rina pun bingung, ada apa dengan ayahnya.
“Loh ayah kenapa?”
“Kamu baik baik aja nak? Ayah sayang bgt sama kamu. Ayah tadi mimpi buruk. Ayah temenin kamu sampai ke camping ya. Tapi ayah janji, teman kamu gak bakal lihat ayah. Ayah berkemah nanti tidak dekat dari tempat kamu”
“Benar ayah?”
“Iya ayah janji. Yaudah ayo kita berangkat”

Mereka pun berangkat ke sekolah Rina. Ayah begitu senang melihat anak tercintanya masih bisa duduk disebelahnya. Rina bingung kenapa ayahnya begitu, melihat dia terus sambil senyum imut kepadanya. Akhirnya Rina dan ayahnya sampai di sekolah. Rina turun dan berlari menuju bis yang siap berangkat ke tempat camping. Diam-diam ayahnya Rina mengikuti bis itu dari belakang sampai tujuan.
“Kak, saya mau buang air kecil”
“Oh yaudah cepat ya Rin”
Sebenarnya dia tidak buang air kecil. Dia menuju tempat ayahnya yang sedang mengintip kegiatan Rina.
“Sayang, ayah nanti berkemah disitu ya. Nanti setiap malam kamu ke tempat ayah aja”
“Iya yah tenang aja. Udah ya aku kesana dulu. Dadah ayah”
Pada malam harinya, Rina diam-diam pergi dari perkemahan menuju tempat ayahnya berkemah.
“Hai ayah..”
“Hai sayang. Kamu kesini gak ketauan siapa siapa kan?”
“Nggak kok yah. Teman setenda aku aja si Iis tidak tau kalo aku pergi hehe”
“Oh yaudah kalo gitu kita makan dulu. Ini ayah sudah buatkan mie instan buat kamu”
“Terima kasih ayah..”
Akhirnya mereka pun selesai makan. Rina izin pamit kembali ke perkemahan.
“Ayah, aku balik dulu ya perkemahan. Ayah hati-hati disini banyak binatang buas loh hehe”
“Tenang aja ayah tidak takut, nanti ayah lawan binatang buasnya. Kamu hati hati ya kesananya”
“Iya ayah. Aku besok malam kesini lagi. Dadah ayah”
Sesampainya di tenda Rina langsung diintrogasi dengan Iis teman satu tendanya.
“Kamu darimana ajasih? Aku khawatir tau takut kamu kenapa kenapa. Kalau dimakan binatang buas gimana hayoo”
“Aku abis dari suatu tempat”
“Abis darimana memangnya?
“Kepoo dehh hehe. Udah yuk tidur aku ngantuk”
Keesokkan harinya kegiatan pramuka pun dilakukan. Alhamdulillah acaranya lancar. Pada malam harinya ada acara api unggun. Seperti biasa Rina hilang lagi entah kemana.
“Sudah komplit semua teman kalian?”
“Belum kak, Rina tidak ada”
“Kemana dia is? Kamu kan teman satu kemahnya”
“Saya tidak tahu pak. Dari kemarin setiap jam segini dia selalu pergi entah kemana”
“Aduh itu anak. Yaudah kalian semua tunggu sini biar kakak yang cari”
*Di tempat ayah Rina berkemah*
“Hai ayah..”
“Hai sayang..”
“Kok kamu kesini lebih awal? Memang tidak ada acara?”
“Ada yah. Acara api unggun, aku males ah mending ketemu ayah hehe”
“Yaudah ayo makan dulu”
“Tidak ayah, aku sudah kenyang. Aku balik lagi aja ke perkemahan. Aku cuma mau ketemu ayah saja
“Oh yaudah kamu hati hati dijalan ya”
Akhirnya kak Subur menemukan Rina, tapi ada keganjilan. Rina berbicara sendiri. Waktu Rina berbalik, dia kaget ternyata ada kak Subur. Dibenaknya berpikir apakah kak Subur melihat ayah ya, untung saja ayah cepat bersembunyi. Semoga saja dia tidak melihatnya.
“Rina! Kamu berbicara dengan siapa? Sedang apa kamu disini?”
“Ngga sama siapa siapa kok kak. Aku abis keliling aja, ini aku mau kembali ke perkemahan, Maaf ya kak”
“Kamu ini nakal sekali ya”
Kak Subur mendekati Rina dengan muka yang penuh nafsu.
“Kakak mau apa? Jangan macem macem kak!! Nanti aku teriak..”
“Teriak? Disini tidak ada siapa siapa. Silahkan teriak sekencang kamu”
“AYAAAHHHHH TOLOOOONGGGGGGGG!!!!!!!!!”
Ayah yang mendengar teriakkan Rina langsung menghampiri Rina dan langsung memukul kak Subur. TAPI, apa yang terjadi? Pukulan ayah tidak mengenai kak Subur. Dan kak Subur pun tidak melihat ada ayahnya Rina disitu tetapi Rina terus berteriak sambil memanggil ayahnya sambil memberontak. Akhirnya Rina berhasil menyakar dadanya kak Subur dan mendapati baju pramuka kak Subur yang robek. Ayah bingung sedang terjadi apa ini? Dengan sekuat tenaga ayah mencoba menolong Rina tapi apa daya, ayah disini hanya bayangan. Ayah hanya terpaku lesu melihat anak tercintanya diperkosa dan diperlakukan seperti binatang. Ayah menangis tersedu sambil memikirkan ada apa ini, kenapa dia tidak bisa memukul kak Subur, dan kenapa kak Subur tidak menghiraukan keberadaan ayah, apa ayah tidak terlihat oleh dia. Setelah nafsunya sudah terpenuhi, kak Subur dengan teganya membuang Rina ke sehingga orang mengira Rina tewas bunuh diri. Setelah membuang Rina, dia pun pergi.
Ayah pun langsung bangun dari tidurnya. Dan dia bingung sebenarnya ada apa ini? Tadi dia bangun tidur dibangunkan oleh Rina. Tapi sekarang Rina kemana? Setelah dia mencoba menenangkan diri, akhirnya dia sadar bahwa Rina sudah tidak ada. Terus tadi dia bermimpi apa. Ternyata itu adalah jawaban atas meninggalnya Rina. Dia melihat tangannya dan dia begitu kaget kalo tangannya memegang sehelai robekan baju pramuka. Dia sudah mengerti semuanya.
Dia segera pergi ke kantor polisi dan menjelaskan semuanya. Kak Subur pun dipanggil ke kantor polisi.
“Nah! Dia itu pelakunya, Pak! Dia yg membunuh anak saya!”
“Apa?! Bapak tidak bisa sembarang menuduh seperti itu. Mana buktinya?! Bapak bisa terkena pasal pencemaran nama baik”
“Oh tenang saya punya bukti. Ini robekan baju pramuka kamu, dan buka baju kamu ada cakaran anak saya di dada kamu”
Kak Subur pun kaget mendengar keterangan ayahnya Rina. Dia mau berusaha kabur tetapi polisi sudah berhasil menangkapnya. Dia pun membuka bajunya dan benar saja! Ada bekas cakaran di dada kak Subur. Kak Subur akhirnya ditangkap dan dipenjara seumur hidup.
Sambil tersenyum ayahnya berkata dalam hati “Kebenaran sudah terungkap nak. Ayah sayang sama kamu, ayah sudah ikhlaskan kamu. Kamu yang tenang ya disana”

 Jadi selama Rina camping diam diam pergi itu menemui.................................................

Yak abis guys ceritanya. Maaf kalo ada kesalahan namanya baru belajar bikin cerita hehe
Good Afternoon…! :D